Cara Mengatasi Berita Hoax

                                               “CARA MENGATASI BERITA TIPUAN”

• DEFINISI

Berita Tipuan adalah jenis jurnalisme atau propaganda kuning yang terdiri dari kesalahan informasi atau tipu muslihat yang disengaja melalui media cetak dan media berita tradisional atau media sosial online. Berita palsu ditulis dan dipublikasikan dengan maksud untuk menyesatkan agar merusak agen, entitas, atau orang, dan berita palsu yang menyesatkan dan menipu berbeda dari satire atau parodi yang jelas yang dimaksudkan untuk humor dan bukan menyesatkan pendengarnya.Berita palsu sering menggunakan berita utama yang menarik perhatian atau berita bagus untuk meningkatkan jumlah pembaca, pembagian online dan pendapatan klik Internet. Dalam kasus terakhir, ini serupa dengan berita online "clickbait" sensasional dan bergantung pada pendapatan iklan yang dihasilkan dari aktivitas ini, terlepas dari kebenaran cerita yang dipublikasikan. Berita palsu juga meruntuhkan liputan media yang serius dan membuat jurnalis lebih sulit meliput berita-berita penting.

Situs berita palsu yang dirahasiakan secara anonim yang tidak diketahui penerbitnya juga telah dikreditkan, karena mereka menyulitkan untuk menuntut sumber berita palsu karena fitnah. Relevansi berita palsu telah meningkat dalam politik pasca-kebenaran. Dengan perluasan teknologi, kebutuhan akan pandangan dan peringkat semakin tinggi. Untuk media, kemampuan untuk menarik pemirsa ke situs web mereka adalah sebuah kebutuhan untuk menyenangkan pengiklan yang membayar iklan di situs web mereka. Jika menerbitkan cerita dengan konten palsu akan menghasilkan teks besar dan menarik pemirsa, hal itu mungkin layak diproduksi untuk memberi manfaat bagi pengiklan dan pemeringkatan.

• MASALAH

 MEDIA SOSIAL

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial teknologi mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010.

• SOLUSI MASALAH

EDUKASI

Isu soal hoax tak hanya menjadi permasalahan di Tanah Air, tetapi menjadi isu global. Penyelesaian terhadap maraknya hoax juga tak melulu harus diselesaikan pemerintah, tetapi bisa mengadopsi cara penyelesaian di luar pemerintah. Interaksi di media sosial,  kata dia, adalah hal yang tak bisa dicegah dan dibendung. Pembatasan dalam penggunaan media sosial sama saja dengan membatasi masuknya hal-hal positif. Sebab, media sosial di sisi lain juga membawa banyak dampak positif.

PERUBAHAN POLA

Hal serupa diungkapkan pengamat media sosial, Nukman Luthfie. Menurut dia, pada era saat masyarakat sulit membedakan informasi yang benar dan salah, hal terpenting adalah meningkatkan literasi media dan literasi media sosial. Sebab, penyebaran informasi hoax juga dapat dilakukan oleh mereka yang terpelajar. Hal itu diperparah dengan kondisi bahwa sejumlah media massa sudah berpihak kepada satu pihak sehingga kepercayaan masyarakat pada media mainstream sudah luntur.

CEK SUMBER

Sementara itu,untuk menyelidiki benar atau tidak informasi yang akan dibagikannya. Jika tidak benar, memuat fitnah, hingga anjuran kekerasan, informasi itu tak perlu disebarkan. Atau dengan kata lain kalau sumber tidak jelas, tidak terverfikasi, tidak masuk akal, tidak bermanfaat, tidak usah disebarkan.