Pengertian
UML
Unified Modeling Language merupakan salah satu alat
bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang
berorientasi objek, saat ini UML akan mulai menjadi standar masa depan bagi
industri pengembangan sistem/perangkat lunak yang berorientasi objek sebab pada
dasarnya UML digunakan oleh banyak perusahaan raksasa seperti IBM, Microsoft,
dan sebagainya.
Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Adapun langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :
1.
Buatlah daftar business
process dari level tertinggi untuk mendefinisikan
aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2.
Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat
fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement,
constraints dan
catatan-catatan lain.
3.
Buatlah deployment
diagram secara kasar untuk
mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4.
Definisikan requirement lain non
fungsional, security dan
sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
5.
Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6.
Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/ataucollaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal danerror,
buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.
7.
Buatlah rancangan user
interface model yang menyediakan
antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario
use case.
8.
Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domaindipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika
untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9.
Setelah class
diagram dibuat, kita dapat
melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu
buatlah component diagram pada tahap ini. Selain itu,
definisikantest integrasi setiap
komponen untuk meyakinkan ia dapat bereaksi dengan baik.
10.
Perhalus deployment
diagram yang sudah dibuat.
Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi,
jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
11.
Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat
digunakan:
§ Pendekatan use
case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk
mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
§ Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang
tertentu.
12.
Lakukan uji
modul dan uji integrasi serta
perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
13.
Perangkat lunak siap dirilis
Comments
Post a Comment