Skip to main content

Masa Itu

Seketika kuteringat sesuatu,tiba-tiba kuingat akan masa dulu. Masa yang begitu menyenangkan dan mungkin sangat berharga bagiku. Masa dimana semua begitu harmonis dan penuh dengan kasih dan sayang. Saat kubuka album itu, kulihat foto yang sangat jadul dan sedikit lusuh. Kutatap orang yang berada di foto itu,sungguh begitu tampan dan menawan.  Seseorang yang sejak dulu selalu memberikan perhatian kepaadaku,mungkin sekarang aku kehilangan semua itu. Sesosok pria tampan yang selalu mengajariku dari ketidaktahuan ,membimbingku dari kesalahan, dan mengajarkanku untuk saling mengasihi, itu aku dapatkan saat masa dulu. Dimana semuanya penuh dengan kegembiraan.
Hujan datang disaat bulan masih ingin menemani gelapnya malam. mentari terbangun ketika mata masih ingin mengundang indahnya bunga tidur. Tapi, aku sadar. Ini adalah dunia nyata,dunia asliku,dimana semuanya tanpa rekayasa. Semuanya harus kualami dengan senang dan bahagia. Namun, sulit untukku. Rasa yang begitu menusuk didalam dada membuatku lemah dihadapan dunia. Iya benar! Aku rindu kepadanya. Rindu akan canda tawanya,rindu akan belaiannya,rindu akan nasehat dan semua yang Ia ajarkan kepadaku. Mungkin, aku terlalu naif jika bibirku mengucap”Aku baik-baik saja! Aku bisa menerima keadaan yang terjadi saat ini”. Tapi, dunia tahu kalau aku tidak sedang baik-baik saja. Dan seketika tanpa kusadari pipiku basah dengan linangan air mata.
Kadang aku meras iri dan menganggap kalau Tuhan tidak pernah adil kepadaku. Dia mengambil orang yang begitu kusayang,seseorang yang selalu jadi tuntutanku dan seseorang yang selalu memotivasi hidupku. Inginku berteriak dan mengadu pada dunia yang begitu kejam. Mengadu tentang apa yang saat ini kualami didalam sebuah lingkaran yang begitu tidak kusukai. Sekarang aku sadar. Aku masih bersama orang-orang yang selalu menyayangi dan mendukungku dikala aku rapuh tak berdaya lagi. Akan tetapi, itu semua tidak membuatku rapuh untuk tetap menjalani hidup ini. Iya, mungkin kehidupan yang sekarang tidak seindah dan semenarik serta bahagia kala dulu. Tapi,aku ahrus berhasil dan berusaha menjadi yang terbaik. Sukses di masa depan itu adalah harapanku,membahagiakan orang-orang yang menyayangiku itu adalah cita-citaku. Dan untuk seseorang yang begitu ku kagumi,tak pernah ku letih dalam setiap doaku ku selipkan namamu, meminta kepada-Nya untuk kau ditempatkan di tempat yang sepantasnya. Dan melihat kami bahagia dibawah sini.
Tersenyumlah bahagia nanti lusa saat ku tunjukkan toga yang bertuliskan namaku. Tanda keberhasilan atas apa yang dulu pernah kau ajarkan kepadaku. Bahagialah dialam sana. Datanglah di setiap mimpiku dengan senyum bahagiamu dan sedikit nasihat. Maaf jika aku terlalu merindukanmu.


Comments