Hujan deras masih mengguyur punggung bumi. Satu jam aku menunggu redanya air hujan yang tak henti-hentinya menemani kesendirianku. Aku baru saja pulang dari ekskul taekwondo, namun aku belum juga pulang karena menunggu jemputan. Sedangkan semua teman-temanku sudah pada pulang. Aku duduk termenung di halte depan sekolah tanpa seorang teman. Tiba-tiba sebuah motor yang melaju kencang berhenti tepat di depanku ternyata itu kakak seniorku. Syukurlah sedikit menghilangkan rasa ketakutanku. Dan akhirnya, kami pun mengobrol untuk melabuhi dinginya malam itu. Lama kita menggobrol hampir satu jam telah berlalu dan akhir nya kakak seniorku itu cabut. Karena, dia ada acara dan memintaku untuk menunggu jemputan di tempat kosnya. Namun ku menolaknya dengan halus karena, aku tak ingin merepotkan dia dan tak mau terjadi kesalah pahaman antar warga sekitar dengan masuknya cewek malam-malam ke kos cowok. Akhirnya, aku berniat untuk menunggu di depan kecamatan yang hanya ditemani sep